Awalnya ketika saya kelas empat SD salah satu Om saya membelikan saya sebuah buku novel anak-anak, yaitu Lima Sekawan. Semenjak itu saya suka baca. Lama-lama semua buku saya baca, dan kemudian jadi suka beli buku. Dan sekarang, jadi kecanduan buku. Mengapa demikian? Karena setiap kali saya menghadapi masalah, buku menjadi pelarian saya. Merasa bosan dan suntuk, saya lari ke toko buku, di sana saya merasa terhibur. Merasa kesal dan ingin nangis habis dimarah-marahi dosen, saya lari ke toko buku, disana semua kekesalan, kesedihan berubah menjadi senyuman ketika saya sudah dikelilingi oleh buku. Yah buku menjadi heroin atas masalah-masalah saya. Tetapi buku menjadi satu benda untuk berbuat satu hal yang mulia? Dengan sangat malu hati, saya belum sejauh itu..
Adalah seorang veteran TNI di jogyakarta, bernama Daozan Farook *saya mengenalnya setelah nonton talk show K!ck Andy* . Bapak ini memiliki sebuah movement MABULIR, Majalah Buku Bergilir. Beliau memiliki banyak sekali buku, mungkin karena ingin berbagi, Beliau setiap hari berkeliling dengan menyewa ojek *sebelumnya berkeliling dengan naik sepeda namun karena usia semakin senja sudah tidak memungkinkan* dan membagikan buku dan majalah, tetapi bukan untuk dimiliki oleh orang yang diberi, melainkan jika sudah selesai dibaca Beliau ingin buku itu dipinjamkan lagi ke orang lain, dan begitu seterusnya. Alasan beliau, beliau ingin kebaikannya dibalaskan kepada orang lain. Sungguh, melihat keadaannya hal tersebut sangat bertolak belakang. Hidup beliau teramat sangat sederhana, dan kalau saya nilai hanya buku-bukulah harta dia yang berlebih, tapi itu pun dengan ikhlasnya dia bagikan ke orang-orang yang membutuhkan dan perlu di catat dengan balasan buku itu setelah selesai dibaca harus dipinjamkan pada orang lain.
Perbuatan mulia Bapak Daozan mengingatkan saya pada Trevor McKinney di film Pay It Forward. Di film ini si kecil yang diperankan oleh Haley Joel Osmend memiliki sebuah proyek MLM yang mulia yaitu jika kita membantu seseorang dan orang yang telah kita bantu ingin membalas kebaikan kita, balaslah kepada orang lain dan mintalah orang tersebut membalasnya pada orang lain lagi, dan seterusnya. Saya pikir itu hanya terjadi di film saja. Tetapi rupanya, seorang Bapak Daozan Farook yang hidupnya sangat sederhana *dan saya? Huh! Jadi malu* telah mempraktekkannya dengan buku sebagai medianya. Di jaman penuh pamrih dalam bentuk korupsi, kolusi dan pungli ini ternyata masih ada seseorang yang berpikir untuk ber Pay It Forward dalam hal kebaikan.
Label: famous, films, hobbies, hope, jurnal, lagi sok mikir, sad, thought
sangat mengena sekali neh ... :)
terima kasih udah mengingatkan ... :)