Setelah postingan kemarin, ditambah dengan sebuah komen di sini, saya jadi sedikit berpikir dan sedikit berpraduga, jangan-jangan angka pelecehan s3ksual menjadi tinggi disebabkan oleh kurangnya pengetahuan kita terhadap pengertian pelecehan s3ksual. Sehingga pelaku tidak menyadari kalau dia sudah melecehkan dan korban tidak menyadari kalau dia sudah dilecehkan.
Saya sendiri baru tahu kalau kita mengalami tindakan yang diluar keinginan kita, apapun itu bentuknya bisa dikategorikan sebagai pelecehan. Saya juga baru tahu, kalo selama ini saya pun pernah mengalaminya, walo pun mungkin dalam taraf yang ringan, seperti siulan usil, "suiit swiitt!" saya pakai baju sopan-sopan aja lho atau panggil2 "ceewweek!" sekali lagi saya tidak pernah berseksi-seksi ria, maklum orang katro, atau "hai gadis sanslik, mampir doonk" saya akui memang saya agak2 mirip botol shampoo. Ternyata itu semua sudah termasuk salah satu bentuk pelecehan s3ksual. Dan saya yang selama ini mengalaminya pun diam saja, dengan alasan, ah bodo amat toh saya tidak tersakiti dan juga berpikiran kalo semakin saya ladeni keusilan itu, pasti mereka makin senang deh, tapi tenang, semua itu saya alami di jaman dahulu kala sebelum saya berjilbab. Sekarang Alhamdulillah, paling sapaan "assalamualaikum " yang sering didengar.
Tindakan pelecehan seksual sendiri sebenarnya bermacam-macam, bukan hanya secara s3ksual 's3ksual' tetapi juga ada pelecehan s3ksual intelektual, dan pelecehan s3ksual verbal. Apa yang saya alami diatas mungkin termasuk kategori yang terakhir, pelecehan s3ksual secara verbal. Dan pelecehan s3ksual secara intelektual, adalah apabila seseorang dianggap lebih 'rendah' kemampuan otaknya, atau kerjanya, atau kreativitasnya karena dia perempuan.
Pelecehan s3ksual bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, di tempat umum dan tempat lingkungan kita kerja. Dan hasil polling kemarin adalah pelecehan di tempat kerja. Sedangkan kecenderungannya pelecehan s3ksual ini lebih banyak terjadi di tempat umum. Jadi apabila di tempat kerja setinggi itu, gimana donk di tempat umum? Ck ck ck! asumsinya pasti lebih tinggi kan?
Biasanya sih, pelecehan s3ksual terjadi karena ada niat dan peluang, di tempat umum pelecehan seringkali terjadi di angkutan umum. Kalo ada cowok suka dempet2in anunya badannya ke cewek walo pun memang suasana angkutan lagi penuh, si cewek harus hati-hati tuh. Siapa tahu dia kesempatan dalam kesempitan. Dempet-dempetin anunya badan, senggol menyenggol, colek mencolek, atau pandangan yang tidak menyenangkan seringkali terjadi di ruang publik ini. Menjijikkan?! Memang.
Sebenarnya sangat disayangkan apabila pelecehan s3ksual yang terjadi di lingkungan kerja, kemudian didiamkan saja, dengan alasan pelakunya adalah atasan atau takut kehilangan pekerjaan. Karena pelecehan s3ksual di lingkungan kerja identitas pelaku lebih jelas sehingga akan lebih mudah dilaporkan dan ditindak dan pelaku akan kapok ™ untuk melakukannya lagi. Dibandingkan dengan pelecehan ditempat publik, karena pelaku biasanya tidak dikenal oleh korban maka akan sulit sekali untuk kita laporkan ke pihak yang berwajib. Karena identitas pelaku tidak kita ketahui, sehingga pelaku bisa bebas begitu saja dan mengulanginya lagi mengulanginya lagi, lagi dan lagi, dan lagi, dan lagi, dst.
Karena itu senjata paling ampuh saat kita mengalami pelecehan di ruang publik adalah berteriak. Berteriaklah saat itu juga, entah "TOLOOONG!!" atau "BRENGSEK!!" dll, maaf perbendaharaan umpatan saya sangat sedikit setidaknya itu mewakili lah. Karena dengan teriakan kita itu secara tidak langsung kita mengumpulkan saksi, dan juga pelaku akan kaget, malu karena perhatian tertuju padanya dan kemudian dia menjauh, syukur-syukur jadi kapok™. Dan kalo memang ada satpam didekat anda saat kejadian langsung saja laporkan saat itu juga. Dan kalo kebetulan henpon anda berkamera fotolah pelakunya saat itu juga, dan foto itu pun bisa kita jadikan bukti identitas pelaku.
Jadi sebenarnya banyak cara memberantas perbuatan hina ini. Saya tidak meminta semua perempuan untuk berjilbab untuk menghindari pelecehan ini, walo pun menurut pengalaman saya cukup efektif juga karena kalau kita berjilbab tapi tetap lemah dan diam saja diperlakukan serendah itu, saya rasa semuanya akan berulang berulang dan berulang lagi.
Ayolah, perempuan jangan lagi LEMAH dan DIAM saat dilecehkan, kalau bukan kita sendiri yang memulainya, siapa lagi? Dan kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Saya sendiri baru tahu kalau kita mengalami tindakan yang diluar keinginan kita, apapun itu bentuknya bisa dikategorikan sebagai pelecehan. Saya juga baru tahu, kalo selama ini saya pun pernah mengalaminya, walo pun mungkin dalam taraf yang ringan, seperti siulan usil, "suiit swiitt!" saya pakai baju sopan-sopan aja lho atau panggil2 "ceewweek!" sekali lagi saya tidak pernah berseksi-seksi ria, maklum orang katro, atau "hai gadis sanslik, mampir doonk" saya akui memang saya agak2 mirip botol shampoo. Ternyata itu semua sudah termasuk salah satu bentuk pelecehan s3ksual. Dan saya yang selama ini mengalaminya pun diam saja, dengan alasan, ah bodo amat toh saya tidak tersakiti dan juga berpikiran kalo semakin saya ladeni keusilan itu, pasti mereka makin senang deh, tapi tenang, semua itu saya alami di jaman dahulu kala sebelum saya berjilbab. Sekarang Alhamdulillah, paling sapaan "assalamualaikum " yang sering didengar.
Tindakan pelecehan seksual sendiri sebenarnya bermacam-macam, bukan hanya secara s3ksual 's3ksual' tetapi juga ada pelecehan s3ksual intelektual, dan pelecehan s3ksual verbal. Apa yang saya alami diatas mungkin termasuk kategori yang terakhir, pelecehan s3ksual secara verbal. Dan pelecehan s3ksual secara intelektual, adalah apabila seseorang dianggap lebih 'rendah' kemampuan otaknya, atau kerjanya, atau kreativitasnya karena dia perempuan.
Pelecehan s3ksual bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, di tempat umum dan tempat lingkungan kita kerja. Dan hasil polling kemarin adalah pelecehan di tempat kerja. Sedangkan kecenderungannya pelecehan s3ksual ini lebih banyak terjadi di tempat umum. Jadi apabila di tempat kerja setinggi itu, gimana donk di tempat umum? Ck ck ck! asumsinya pasti lebih tinggi kan?
Biasanya sih, pelecehan s3ksual terjadi karena ada niat dan peluang, di tempat umum pelecehan seringkali terjadi di angkutan umum. Kalo ada cowok suka dempet2in anunya badannya ke cewek walo pun memang suasana angkutan lagi penuh, si cewek harus hati-hati tuh. Siapa tahu dia kesempatan dalam kesempitan. Dempet-dempetin anunya badan, senggol menyenggol, colek mencolek, atau pandangan yang tidak menyenangkan seringkali terjadi di ruang publik ini. Menjijikkan?! Memang.
Sebenarnya sangat disayangkan apabila pelecehan s3ksual yang terjadi di lingkungan kerja, kemudian didiamkan saja, dengan alasan pelakunya adalah atasan atau takut kehilangan pekerjaan. Karena pelecehan s3ksual di lingkungan kerja identitas pelaku lebih jelas sehingga akan lebih mudah dilaporkan dan ditindak dan pelaku akan kapok ™ untuk melakukannya lagi. Dibandingkan dengan pelecehan ditempat publik, karena pelaku biasanya tidak dikenal oleh korban maka akan sulit sekali untuk kita laporkan ke pihak yang berwajib. Karena identitas pelaku tidak kita ketahui, sehingga pelaku bisa bebas begitu saja dan mengulanginya lagi mengulanginya lagi, lagi dan lagi, dan lagi, dan lagi, dst.
Karena itu senjata paling ampuh saat kita mengalami pelecehan di ruang publik adalah berteriak. Berteriaklah saat itu juga, entah "TOLOOONG!!" atau "BRENGSEK!!" dll, maaf perbendaharaan umpatan saya sangat sedikit setidaknya itu mewakili lah. Karena dengan teriakan kita itu secara tidak langsung kita mengumpulkan saksi, dan juga pelaku akan kaget, malu karena perhatian tertuju padanya dan kemudian dia menjauh, syukur-syukur jadi kapok™. Dan kalo memang ada satpam didekat anda saat kejadian langsung saja laporkan saat itu juga. Dan kalo kebetulan henpon anda berkamera fotolah pelakunya saat itu juga, dan foto itu pun bisa kita jadikan bukti identitas pelaku.
Jadi sebenarnya banyak cara memberantas perbuatan hina ini. Saya tidak meminta semua perempuan untuk berjilbab untuk menghindari pelecehan ini, walo pun menurut pengalaman saya cukup efektif juga karena kalau kita berjilbab tapi tetap lemah dan diam saja diperlakukan serendah itu, saya rasa semuanya akan berulang berulang dan berulang lagi.
Ayolah, perempuan jangan lagi LEMAH dan DIAM saat dilecehkan, kalau bukan kita sendiri yang memulainya, siapa lagi? Dan kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Label: badnews, hope, jurnal, lagi sok mikir, lagi sok penting, sad, shout, thought, tips n triks
ayo bangkit ! ...
btw, pembahasannya asik... top deh :)
masa si teh? @) *aduuh di puji jadi malu* makasih makasih =)