saking cintanya saya sama makhluk makhluk lucu ini, tak kuasa rasanya untuk tidak berbagi tentang mereka...
Memelihara kelinci rupanya tidak semudah memelihara kucing. Kucing, tidak perlu dikandangi, cukup diberi makan dan dijaga kebersihannya, insya Allah, kucing akan sehat selalu. Tapi kalau kelinci? Belum masalah kandang yang memiliki syarat-syarat tertentu, juga jenis-jenis makanannya yang banyak ini itu nggak bolehnya. Dan satu lagi, kelinci tidak bisa kita tinggalkan begitu saja di ruang terbuka tanpa pengawasan kita. Kalau tidak hilang dan tak kembali karena tidak bisa, juga kelinci, apalagi yang ukuran tubuhnya imut, bisa menjadi mangsa sang kucing garong.
Dan baunya, iiihhh, ampuun deeh! Karena mereka tidak bisa dilatih untuk menjaga kebersihan diri sendiri. Kalau kucing bisa dengan mudahnya kita latih untuk pipis dan pup di tempat yang telah kita sediakan. Tapi kelinci? Kok sepertinya susah bgt ya? Meringis rasanya melihat si obot pipis di kandangnya dan kemudian menggeliat dan berbaring di atas pipisnya sendiri, eeuuwwhhh!! Obot jorok!!
Dan kemarin, entah kenapa, si Obot pipisnya berubah warna, dari bening menjadi putih keruh. Duh, jadi panik nih, ada apa dengan obot?
Kalau pada manusia, perubahan pipis seperti itu merupakan suatu pertanda ada ketidakberesan dalam tubuhnya, jadi saya berasumsi begitu juga dengan obot, kelinci.
Jadi, alih-alih membawa obot ke dokter saya membeli buku panduan pemeliharaan kelinci. Apakah saya mendapat petunjuk merawat kelinci?
Banyak banget!! Bahkan ada bab khusus tentang macam-macam penyakit kelinci. Tapi tidak satu pun ditandai dengan keruhnya pipis. Merasa menemukan jalan buntu, mode kreatif saya pun langsung terang-benderang.
Hmmm, mungkin keruhnya pipis si obot disebabkan karena dia tidak pernah minum, karena sang penjual memberi tips kalau kelinci tidak boleh diberi minum, karena sayuran sudah banyak mengandung air, secara obot makannya bukan Cuma sayuran saja, hampir semua dilahapnya bahkan kraker pun habis dilahapnya. Jadi saya mencoba memberi air pada obot.
Dan akhirnya, syukur alhamdulillah, pipis si obot pun kembali normal…bening, dan banyak sekali, walaupun agak kehijauan. Tidak apa-apa hijau, karena makanannya banyak hijaunya.
Rupanya, minum bukanlah dilarang untuk kelinci. Apabila asupan makanannya bukan lagi hanya sayur-sayuran
Aduh obot jangan bikin panik lagi yaaa…
::Kelinci 101::
sebenarnya beberapa gerakan kelinci memiliki arti tersendiri, sehingga bisa membantu kita berinteraksi dengannya, ini dia beberapa gerakan kelinci dengan artinya...
Kedua telinga berdiri tegak dengan sisi bagian dalam menghadap ke depan artinya bersahabat, happy
Sisi bagian dalam telinga menghadap ke sisi luar artinya merasa terganggu
Satu telinga tegak satu telinga ke bawah artinya merasa sangat terganngu
Telinga ditekuk ke belakang, badan ditekuk artinya marah besar!! Hati-hati digigit
Melihatmu sambil menggoyang-goyangkan telinga artinya lagi senang, ayo bermain
Memalingkan badan dari kamu artinya pergi sana
Mendatarkan badan di lantai dengan perut dan telinga melemas artinya belai aku dunk
Mendorong kepala di bawah tanganmu atau dagumu artinya hmm…peluk aku peluk aku..
Menyentuhmu dengan hidungnya artinya aku suka kamu!!
Menjilatmu artinya memohon minta disayang sayang...pleasee...
Meloncat-loncat tidak jelas artinya aku bahagia!!
Berdiri artinya sedang telescoping
Kaku dengan jantung berdebar-debar artinya sedang ketakutan
Memakan pupnya sendiri artinya hmm..tambahan gizi neh
Menggigiti kandang atau apapun yang bukan makanan artinya aku bosan niih...
memelihara kelinci memang tidak mudah, tapi bagi saya mereka sungguh menyenangkan.
Memelihara kelinci rupanya tidak semudah memelihara kucing. Kucing, tidak perlu dikandangi, cukup diberi makan dan dijaga kebersihannya, insya Allah, kucing akan sehat selalu. Tapi kalau kelinci? Belum masalah kandang yang memiliki syarat-syarat tertentu, juga jenis-jenis makanannya yang banyak ini itu nggak bolehnya. Dan satu lagi, kelinci tidak bisa kita tinggalkan begitu saja di ruang terbuka tanpa pengawasan kita. Kalau tidak hilang dan tak kembali karena tidak bisa, juga kelinci, apalagi yang ukuran tubuhnya imut, bisa menjadi mangsa sang kucing garong.
Dan baunya, iiihhh, ampuun deeh! Karena mereka tidak bisa dilatih untuk menjaga kebersihan diri sendiri. Kalau kucing bisa dengan mudahnya kita latih untuk pipis dan pup di tempat yang telah kita sediakan. Tapi kelinci? Kok sepertinya susah bgt ya? Meringis rasanya melihat si obot pipis di kandangnya dan kemudian menggeliat dan berbaring di atas pipisnya sendiri, eeuuwwhhh!! Obot jorok!!
Untung saja mereka lucu, imut dan idup! Kalau tidak, sudah ke laut kaleee…
Dan kemarin, entah kenapa, si Obot pipisnya berubah warna, dari bening menjadi putih keruh. Duh, jadi panik nih, ada apa dengan obot?
Kalau pada manusia, perubahan pipis seperti itu merupakan suatu pertanda ada ketidakberesan dalam tubuhnya, jadi saya berasumsi begitu juga dengan obot, kelinci.
Jadi, alih-alih membawa obot ke dokter saya membeli buku panduan pemeliharaan kelinci. Apakah saya mendapat petunjuk merawat kelinci?
Banyak banget!! Bahkan ada bab khusus tentang macam-macam penyakit kelinci. Tapi tidak satu pun ditandai dengan keruhnya pipis. Merasa menemukan jalan buntu, mode kreatif saya pun langsung terang-benderang.
Hmmm, mungkin keruhnya pipis si obot disebabkan karena dia tidak pernah minum, karena sang penjual memberi tips kalau kelinci tidak boleh diberi minum, karena sayuran sudah banyak mengandung air, secara obot makannya bukan Cuma sayuran saja, hampir semua dilahapnya bahkan kraker pun habis dilahapnya. Jadi saya mencoba memberi air pada obot.
Dan akhirnya, syukur alhamdulillah, pipis si obot pun kembali normal…bening, dan banyak sekali, walaupun agak kehijauan. Tidak apa-apa hijau, karena makanannya banyak hijaunya.
Aduh obot jangan bikin panik lagi yaaa…
sebenarnya beberapa gerakan kelinci memiliki arti tersendiri, sehingga bisa membantu kita berinteraksi dengannya, ini dia beberapa gerakan kelinci dengan artinya...
memelihara kelinci memang tidak mudah, tapi bagi saya mereka sungguh menyenangkan.
Label: family, hobbies, love, pets, tips n triks
lucu tuh klincinya.
di kampuzku juga banyak klincinya looohh...
salam knal juga :D
waah, keqnya asik bet yah melihara kelinci. tp aku emg dr sononye kga suka binatang.. ya gimana lagi..
kandangnya bau bo :p hehehe
Jadi inget manga Sentaro. 25 buku dan masih bersambung smua ttg kelinci namanya sentaro. Kelinciku dah almarhum. Jaman SMP aku miara. Br bbrp minggu, tiba2 pagi2 ditemuka ceceran dsarahnya ajah T___T ga tau tewas sama kucing liar kali. Maklum rumahku terbuka. Heran pdhl dikandangin T___T
@uthie: wah kampus apaan emang? kok menyenangkan sekalki ada kelincinya...
@finkz: trus sayang apa dunk Fink? kelinci kan lucuuuu nget!
@ekowanz: sumpah! emang bau!! tau ajah..jgn2 pernah ya?
@shirei: aahhhh...shirei critanya menyedihkan:(
iya iya aku juga koleksi tuh sentaro...lucu bgt seh!!
soalnya sepupuku melihara tuh...tiap kali ke halaman belakang wadow ga tahan :p
*themes? makanya pake WP aj :)*
wah... lalu bahasa kelincimu itu hehehehe *bahasa tubuh kelinci maksudnya* tau dari mana?
wah pengamat kelinci y mbak..
@ ekowanz: oalaahhh...sama dunk ini juga kelinci sepupu saya, tp jadi jatuh cinta juga ma mrk, hihi
@nisa: darimana? hehehe ada deeh..:D
tapi itu beneran lho!
@cempluk: bukanlah hanyalah satu orang yang jatuh cinta ma kelinci hihi, eh cempluk aku ijin taut yaaa:)
Weleh-weleh, ternyata Gies juga paham bahasa kelinci, yaa :D
BTW mohon maaf lahir bathin, met shaum yaa.
Gies, gw baru beli kelinci tapi jenis mini-apple jadi si lucu nan imut itu ga bisa gede2! Haha.. seneng banget kan kalo obot kecil terus..? Hihihi.. Trus kelinci ini juga lebih bersih daripada kelinci biasa dan ga bau sama sekali..! Hihi.. Tapi makanannya harus dijaga banget. Justru ga bole makan kangkung (kayanya itu deh yg bikin pipis ama pup kelinci bau..). Cuma bole makan wortel, jagung ama pur.. ;) Nantikan foto dan tulisan tentangnya di blog gw!
Cakep abiis artikelnya. Thanks.
Novi