Maka mengapakah saya harus berhenti padahal saya sudah jauh meninggalkan tepi hingga tak memungkinkan bagi saya untuk mundur dan kembali? Maka mengapakah saya akan berhenti sedang itu berarti mati? Bukankah terus melangkah dan mencoba adalah jauh lebih baik? Meskipun saya harus gagal lagi ata mati nanti, setidaknya saya akan telah mencoba. Dan saya tahu kini, pilihan saya hanya satu: saya harus bangkit dan melangkah lagi. Persiapkan perbekalan agar terus bernafas panjang. Tak ada kata berhenti kecuali mati.
(On Book: Pagi Ini Aku Cantik Sekali, Usia Dua Puluh Tujuh, by Azimah Rahayu)
Label: jurnal
0 celotehan untuk “Jangan berhenti maju terus!”