Seperti di iklan, rasa-rasanya pertanyaan itu semakin menjadi konsumsi gw sehari-hari. Setiap kali bertemu dengan seorang teman lama, sms-an, atau menelpon, topik pembicaraan selalu dua kata itu yang dibumbui dengan tanda tanya. Kapan nikah?
Sepertinya, di usia yang semakin mendekati kepala tiga ini, manusia2nya semakin tidak kreatif mencari kalimat pembuka. Ataukah memang wajah2 kami lajang-lajang twenty something yg mendekati kepala tiga-lah yang membuat mereka tidak kreatif menanyakan kabar lain tentang diri kami. Seorang teman berujar, masih mending ditanyain kapan nikah, ini gw datang ke acara kawinan malah ditanyain, mana istrinya? Lhah..kapan gw nikah yak? Punya pacar aja gk. Bingung adanya dia..hihi
Kami masih lajang, dan memang mendekati kepala tiga, tetapi bukan berarti hanyalah pernikahan yang ada di otak kami. Tetapi juga bukan berarti kami tidak ingin menikah, sangat ingin mungkin. Tetapi kami juga percaya, semua ada waktunya. Waktu yang tepat demi sebuah hasil yang indah. Dan itu kapan? Wallahualam..
Pusing? Tentu saja pusing mendengar pertanyaan itu, walo pun wajar2 saja, tetapi masih saja, hellow? adakah pertanyaan lain? Untung saja orang tua gw tidak pernah ikutan menanyakan hal ini. Jadi please tanyakan hal lain deh, masih banyak kabar kami yg lain yang bisa ditanyakan dan kami jawab dengan senang hati. Jadi kapan menikah? Kapan? Enjoy aja lagi…dan kalo sudah waktunya pasti deh, dengan senang hati akan kami umum kan…iya kan sayang? ;p
Sepertinya, di usia yang semakin mendekati kepala tiga ini, manusia2nya semakin tidak kreatif mencari kalimat pembuka. Ataukah memang wajah2 kami lajang-lajang twenty something yg mendekati kepala tiga-lah yang membuat mereka tidak kreatif menanyakan kabar lain tentang diri kami. Seorang teman berujar, masih mending ditanyain kapan nikah, ini gw datang ke acara kawinan malah ditanyain, mana istrinya? Lhah..kapan gw nikah yak? Punya pacar aja gk. Bingung adanya dia..hihi
Kami masih lajang, dan memang mendekati kepala tiga, tetapi bukan berarti hanyalah pernikahan yang ada di otak kami. Tetapi juga bukan berarti kami tidak ingin menikah, sangat ingin mungkin. Tetapi kami juga percaya, semua ada waktunya. Waktu yang tepat demi sebuah hasil yang indah. Dan itu kapan? Wallahualam..
Pusing? Tentu saja pusing mendengar pertanyaan itu, walo pun wajar2 saja, tetapi masih saja, hellow? adakah pertanyaan lain? Untung saja orang tua gw tidak pernah ikutan menanyakan hal ini. Jadi please tanyakan hal lain deh, masih banyak kabar kami yg lain yang bisa ditanyakan dan kami jawab dengan senang hati. Jadi kapan menikah? Kapan? Enjoy aja lagi…dan kalo sudah waktunya pasti deh, dengan senang hati akan kami umum kan…iya kan sayang? ;p
Label: lagi sok mikir, love, thought
baca resolusinya mbak gies, jadi penasaran pengen baca yang ini. iya ya kalo dipikir2 orang indo tu rese. mentang2 budaya nikah di sini kuat, jadinya kalo nanya gituan tu kesannya gini, "Kamu kapan nikah? ...
(ini lho kayak aku yang udah punya suami, dah punya anak, dah punya rumah sendiri)" pamer, gitu
okelah, di satu sisi mereka emang perhatian, tapi kalo ngejar2 gitu ya kasian yang masih single laah. kenapa inda bisa bilang gitu? karena biarpun inda masih di tengah masa kuliah, adaa aja yang rese nanyain gitu. mentang2 inda ga ada pacar kali yaaa :p bodo amat deh, yang jelas skarang mah blajar dulu, ip inda masih jeleeek, hehehe. jodoh kan datang ... selamat mencari jodoh mbak.
buat ikhwan yang baca tulisan ini, pastikan kalian ikhwan yang soleh buat dapetin qualified jomblo kayak mbak gies ini, udah dokter, cantik, baik lagi, ... beneran lhooo hahaha